Sunday, November 13, 2011

Menyelesaikan masalah dengan metode linear programming, dan merealisasikannya dgn Microsoft Excel.



V-CLASS - SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPEAK)
JULIUS FERNANDO/11108093/3KA06

Seorang pemborong akan membuat dua macam tiang yang terbuat dari bahan beton. Tiang I memerlukan campuran 2 sak semen dan 3 karung pasir, sedangkan tiang II memerlukan campuran 1.5 sak semen dan 2 karung pasir. Pemborong tersebut memiliki persediaan 15 sak semen dan 21.5 karung pasir. Formulasikan dan selesaikan masalah ini !

Jawab:

Bahan (beton)
Tiang 1
Tiang 2
Persediaan
Semen (sack)
2
1.5
15
Pasir (kantung)
3
2
21.5

X1 = TIANG 1
X2 = TIANG 2
Persamaan linier yang didapat :

2X1 + 1.5X2 = 15
3X1 + 2X2 = 21.5

Pemecahan masalah :
ü  Mencari nilai X2 (eliminasi X1)
2X1 + 1.5X2 = 15       | x 3 |              6X1 + 4.5X2 = 45
3X1 + 2X2 = 21.5       | x 2 |              6X1 + 4X2    = 43     
                                                                        0.5X2 = 2
                                                                        X2 = 2/0.5 = 4

ü  Mencari X1 (subtitusi nilai X2)
3X1 + 2X2 = 21.5       è        3X1 + 2(4) = 21.5
                                                3X1 + 8 = 21.5
                                                3X1 = 21.5 – 8 =13.5
                                                X1 = 13.5/3 = 4.5

Dari perhitungan di atas, dapat kita definisikan nilai X1 = 4.5 dan nilai X2 = 4
Jika kita melihat dalam tabel di atas maka akan dapat kita tarik kesimpulan :

ü  Tiang 1 : Menghabiskan 2(4.5) = 9 sack semen; dan 3(4.5) = 13.5 kantung pasir
ü  Tiang 2 : Menghabiskan 1.5(4) = 6 sack semen; dan 2(4) = 8 kantung pasir
Total keseluruhan penggunaan sack semen untuk tiang 1 dan tiang 2 yaitu :
9 + 6 = 15 (sack semen)

Total keseluruhan penggunaan kantung pasir untuk tiang 1 dan tiang 2 yaitu :
13.5 + 8 = 21.5 (kantung pasir)


Perealisasian perhitungan dengan Ms.Excel
Langkah pertama untuk pembuatan perhitungan X1 dan X2 pada ms.excel yaitu pembuatan tabel awal terlebih dahulu.


Kemudian buat tabel terpisah untuk nilai X1 dan X2. Masukkan formula perhitungan untuk X1 terlebih dahulu dengan formula perhitungan eliminasi. Formula untuk perhitungan eliminasi adalah : (D2-(C2*4))/B2


Setelah selesai menghitung nilai X1, kemudian tentukan perhitungan X2 dengan menggunakan formula untuk metode perhitungan subtitusi :
((D2*3)-(D3*2))/((C2*3)-(C3*2))


Setelah nilai X1 dan X2 sudah ditentukan, selanjutnya buat tabel kesimpulan untuk mengetahui jumlah total penggunaan bahan-bahan untuk pembuatan tiang 1 dan tiang 2 (X1 dan X2) secara terpisah agar dapat dimengerti dengan mudah.


Kemudian kerjakan formula satu-per-satu mulai dari penggunaan semen pada bahan tiang 1 (X1). Formula yang di isi cukup dengan mengalikan nilai bahan semen yg telah di isi pada tiang 1 (B2) dengan nilai X1 pada tabel sebelumnya (A8).


Begitu pula dengan perhitungan penggunaan kantung pasir pada tiang 1 (X1).


Untuk tabel penggunaan keseluruhan bahan semen dan pasir pada tiang 2 (X2), perhitungan yang di pakai hamper sama dengan perhitungan pada penggunaan bahan tiang 1 (X1). Hanya saja berbeda pada kolom yang akan dihitung pada formulanya. Lihat gambar di bawah.



Lalu pada jumlah kantung pasir, pengisian formulanya hanya berbeda pada kolom C2 diganti menjadi C3, karena kolom C3 adalah nilai tetap jumlah kantung pasir (lihat tabel pertama)


Thursday, October 20, 2011

Cyber Crime FIRE SALE Mitos atau?

CYBER CRIME “FIRE SALE” mitos atau nyata? 

      Kondisi informasi dan teknologi (IT) yang maju secara signifikan dari hari ke hari menciptakan dampak positif tersendiri bagi pengguna jasa IT. Perusahaan-perusahaan membutuhkan tim IT untuk menciptakan Otomatisasi perkantoran (Office automation) yang memudahkan para pegawai perkantoran dapat melakukan tugas-tugas mereka lebih mudah, cepat, dan effisien. Kemajuan IT yang pesat juga berdampak bagi individual perorangan. Kemajuan pada kemudahan kita dalam berkomunikasi berkembang bahkan kurang dari 15 tahun. Bayangkan perangkat-perangkat komunikasi 10 tahun yang lalu, masyarakat masih menggunakan perangkat telfon genggam yang super besar dan biaya untuk berkomunikasi-pun sangat mahal, sehingga hanya orang-orang tertentu yang memiliki teknologi telfon genggam tersebut. Internet-pun pada saat itu sangat jarang, sehingga untuk mencari informasi yang kita butuhkan tidak semudah sekarang.

         Kemajuan pesat pada bidang IT membuktikan bahwa kemajuan berfikir manusia secara logika berkembang pesat pula. Ada banyak jejaring social yang memudahkan kita berbagi apapun pada satu website jejaring social. Mulai dari berbagi foto, music, video, bahkan berbagi informasi yang penting. Secara tidak langsung, kita sudah berbagi informasi diri kita sendiri kepada dunia. 

        Namun, banyak juga orang-orang yang berfikiran atau bahkan sudah melakukan pemanfaatan situasi canggih skarang ini untuk keuntungan pribadi. Kita mengenal cyber crime atau kejahatan dalam dunia maya. Kriminalitas yang dilakukan dalam jejaring, apapun bentuk jejaring tersebut. Banyak kasus pembobolan akun jejaring social, bahkan pembobolan e-mail pribadi, dan yang lebih kritis pembobolan server komputer-komputer perusahaan besar. Bayangkan kerugian yang kita berdampak pada kita, dan bayangkan juga kerugian yang berdampak bagi perusahaan yang telah di retas data-datanya. Peretas kan memanfaatkan situasi tersebut untuk keuntungannya sendiri. Motif kejahatan ini umumnya dilakukan oleh peretas yang di sewa oleh saingan usaha yang tidak bersain secara sportif, biasanya informasi-informasi yang di retaskan sangat bermanfaat untuk menjatuhkan sebuah perusahaan. Lalu apa jadinya jika satu Negara yang di retas mulai dari system keamanan informasi (keuangan, telekomunikasi, dll), system arus lalu lintas (transportasi), dan system pertahanan nasional-nya (persenjataan negara)? Para ahli peretas menjuluki kejahatan tersebut Fire Sale.

       Fire Sale sebenarnya berdefinisi Penjualan barang dengan diskon besar-besaran, biasanya penjualan tersebut akan diadakan menjelang kebangkrutan usaha atau perpindahan jenis usaha. Istilah ini pada awalnya muncul karena didasarkan penjualan barang akibat kebakaran hutan. Fire sale bukanlah obral biasa, fire sale sendiri maknanya lebih condong ke penjualan terakhir, sampai batas persediaan habis[1]. Jika kita telusuri kembali arti fire sale dalam terjemahan cyber crime, mungkin bisa kita artikan membakar habis satu system yang terintegrasi dengan system lainnya, yang menimbulkan efek terbakarnya system yang lain, kemudian mengambil keuntungan dalam situasi kacau tersebut. Motif fire sale mungkin saja awal dari sebuah sabotase negara, terorisme, atau tidak menutup kemungkinan penguasaan dunia.

        Fire sale hanya membutuhkan 3 titik inti untuk dilumpuhkan pada suatu Negara sehingga Negara tersebut mengalami bencana kekacauan sistematis (systematic chaos). Kita pernah mengalami systematic chaos pada awal millennium tahun 2000 lalu, yang kita kenal dengan istilah Y2K. Fire sale sangat berbeda dengan Y2K, karena peristiwa Y2K adalah murni alami, bukan sebuah perencanaan. Sedangkan fire sale jelas sebuah rencana besar untuk membagun ulang sebuah system yang akan dikuasai sepenuhnya oleh pelakunya. Kembali ke 3 titik inti yang akan diserang oleh peretas fire sale, ketiga titik tersebut yaitu: (1) Sektor transportasi yang mencakup system lampu merah lalu lintas, penunjuk jalan digital, dll, (2) sector pelayanan public dan keamanan, yang mencakup telekomunikasi, data sensus, data kemanan, bahkan pengendalian langsung persenjataan negara, dan (3) Sektor financial Negara, jelas mencakup keuangan Negara serta inventory financial lain milik Negara. 

       Dibutuhkan peretas yang sangat ahli dan berpengalaman dalam melakukan Fire Sale, karena peretasan system nasional bukan lah hal yang mudah. Akan ada banyak algoritma yang beraneka ragam dan untuk meng-enkripsi data-data rahasia Negara. Tentu saja pakar IT pemerintah bukan orang sembarangan yang hanya bisa mengoperasikan dan menguasai beberapa algoritma “saja”. Akan tetapi pemerintah juga harus memperhatikan kualitas pekerja departemen IT Negara-nya, karena faktor perkembangan teknologi yang terus berkembang pesat maka secara otomatis akan banyak juga celah bagi peretas-peratas yang sudah mengetahui perkembangan teknologi yang akan dipakai atau yang akan menjadi “trend”.

     Kembali pada ketiga titik inti yang menjadi sasaran fire sale, yaitu:
   (1) Sector Transportasi; jika terserang oleh peretas maka akan ada banyak kekacauan lalu lintas dimana-mana. Bayangkan saja jika lampu merah Ibu kota Jakarta kita diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab, bayangkan saja Deadlock pada operasi computer kita tetapi terjadi di tengah persimpangan jalan raya besar dimana mobil-mobil mati langkah. Mungkin sebelum terjadi deadlock jalan raya ini, sudah terjadi kecelakaan sebelumnya? Apapun bisa terjadi.

  (2) Sector Pelayanan dan Keamanan Publik; yang terserang peretas akan menjadi bencana yang sangat ampuh untuk melumpuhkan sebagian Negara. Seandainya system telekomunikasi diretas, maka bagian yang paling mudah ditebak adalah putusnya jaringan telfon, atau mungkin jaringan internet, bisa saja peretas mematikan kedua jaringan. Bukan hanya telekomunikasi, pelayanan public juga mencakup pelayanan energy listrik, air, dsb. Bisakah kita hidup tanpa adanya listrik? Atau kacaunya pemanfaatan tenaga air (PLTA)? Sama saja kembali ke zaman prasejarah. Kemudian peretas akan menyerang keamanan public  sekaligus nasional. Keamanan akan sangat berbahaya, bisa dikatakan senjata yang kita beli akan menyerang kita sendiri dikarenakan system yang telah diretas dan dikuasai oleh peratas, atau kemungkinan terburuk adalah peretas meluncurkan serangan kepada Negara lain melalui system keamanan nasional kita, dan sudah pasti akan memancing perang antar Negara, bahkan perang dunia.

   (3) Sector financial Negara; menjadi target terakhir Fire Sale. Alasan yang cukup logis, karena jika kedua langkah di atas berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka secara otomatis pemerintah akan mengesampingkan prioritas keamanan financial Negara. Pada saat itulah si peretas ini meluncurkan aksinya untuk membobol uang Negara dengan mudah, bahkan mungkin tanpa di sadari oleh pemerintah atau pihak berwenang di bidang financial tersebut. Apa yang bisa diharapkan dari Negara yang sudah porak-poranda dan bangkrut pula?

Akan tetapi banyak pakar yang menentang teori Fire Sale ini, teori cyber crime yang penuh kontroversi di kalangan peretas. Banyak yang berpendapat bahwa kejahatan cyber macam ini tidak mungkin terjadi karena dibutuhkan computer yang super canggih dan satu “pasukan peretas” yang ahli dalam bidang pembobolan dan algoritma yang unik dan beragam. Banyak pula peretas yang mengatakan Fire Sale hanya mitos dan tidak akan pernah terjadi. Semoga saja pendapat itu benar.

Namun saya berpendapat bahwa kejahatan cyber Fire Sale mungkin saja terjadi, kembali lagi ke faktor perkembangan teknologi yang pesat, dan kembali lagi kepada peretas-peratas yang sangat update dengan teknologi baru. Alasan-alasan itu yang mendasari pendapat saya pribadi, di tambah 2 sisi manusia, baik dan jahat. Pada saat ini saja hampir setiap hari kita mendengar tentang aneka ragam cyber crime yang terjadi, bahkan kita dapat melihat aksi para peretas yang meretas system keamanan sebuah apartement, gedung perusahaan, camera CCTV, dll di situs video terbesar. Bagaimanapun antisipasi dan pencegahan sangat diperlukan  untuk keamanan individu, kelompok, dan nasional, sebelum semuanya terlanjur terjadi.



[1] Wikipedia – Fire Sale

Sunday, October 16, 2011

Perkembangan Telematika

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TELEMATIKA
JULIUS FERNANDO
[  1 1 1 0 8 0 9 3  ]
Universitas Gunadarma

jule241289@yahoo.com


SEJARAH SINGKAT DAN PENGERTIAN
            Telematika diambil dari bahasa perancis “TELEMATIQUE” dan merupakan singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika yaitu perpaduan dari konsep Komunikasi dan Komputerisasi. Istilah telematika juga dikenal sebagai “teknologi hybrid terbaru – the new hybrid technology” yang lahir karena perkembangan era digitalisasi saat ini.
            Perkembangan ini memicu kepada perkembangan teknologi Telekomunikasi dan Informatika semakin terpadu. Namun saat ini istilah Telematika sendiri merujuk pada terpadunya perkembangan Telekomunikasi, Media dan Informatika yang semula berkembang secara terpisah.
            Terpadunya telematika dipahami sebagai “Electronic systems based on digital technology” atau “The Net”. Dalam perkembangannya istilah “media” dalam Telematika berkembang menjadi “multimedia”.
            Jadi bisa dikatakan kalau Telematika merupakan perpaduan antara teknologi Informatika, Multimedia dan Telekomunikasi yang digunakan untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem digital.

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA
            Perkembangan telematika di indonesia berkembang mulai dari hanya menggunakan telepon, radio dan telegrap. Perusahaan radio yang lahir pertama kali saat itu adalah RRI dan terus aktif dan berkembang sampai sekarang dan perusahaan telepon dikelola oleh PTT atau Perusahaan Telepon dan Telegrap.
Kemudian televisi yg badan penyiaran pertamanya lahir pada tahun 1962. Siaran percobaan yang pertama adalah untuk menyiarkan upacara kemerdekaan RI yang ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962 dari Istana Merdeka melalui microwave (bukan microwave untuk memanggang). Dan channel televisi pertama adalah TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang diresmikan sebagai hari jadi pada tanggal 24 Agustus 1962 karena saat itu TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games. Dan pada tanggal 14 November 1962, TVRI untuk pertama kalinya melakukan siaran langsung di studio dengan ukuran 9x11 meter.
 Lalu sekitar tahun 1976 mulai menggunakan satelit telekomunikasi yang ditandai dengan peluncuran Satelit Domestik Palapa milik Indonesia di Cape Canaveral, Florida pada bulan Agustus. Pada panel peluncuran terdapat tiga orang Indonesia dan perwakilan dari NASA dan Hughes. Kemudian semakin berkembang seperti yang bisa kita lihat sekarang ini dengan kemunculan mulai dari mesin faximile, telepon seluler (telepon tanpa kabel),  internet dan perangkat multimedia.

TELEMATIKA
            Bagian dari kementerian yang menangani telematika adalah Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat Ditjen Aptel) yang di pimpin oleh seorang Direktur Jenderal yaitu Ir. Cahyana Ahmadjayadi. yang berada dibawah tanggung jawab KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI INDONESIA.
Fungsi dari telematika sendiri adalah :
1.      Penyampai informasi.
2.      Sarana kontak sosial hidup bermasyarakat
Istilah telematika sering digunakan pada beberapa macam bidang, antara lain :
a.      Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
b.      Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
c.       Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Telematika di Indonesia memilki tiga peran pokok, yaitu :
  1. Mengoptimalkan proses pembangunan.
  2. Meningkatkan pendapatan.
  3. Pemersatu bangsa.

Menurut Miarso (2004) terdapat sejumlah pilihan alternatif pemanfaatan Telematika di bidang pendidikan, yaitu :
  1. E-Library
  2. E-Mail
  3. Ensiklopedia
  4. E-Bussiness
  5. Tele-education dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System
  6. Pengelolaan SI
  7. Video Teleconference

Dampak-dampak yang timbul akibat penggunaan teknologi telematika telah merubah pola hidup, kerja, usaha dan bahkan merubah falsafah pada bidang tertentu. Dampak yang muncul antara lain :
  1. Penghematan penggunaan transportasi dan bahan bakar.
  2. Menghindarkan waktu-waktu yang tidak produktif menjadi lebih produktif.
  3. Mengembangkan konsep kegiatan tersebar secara merata ke seluruh daerah.
  4. Menyuguhkan banyak pilihan sarana telekomunikasi.

Referensi :




Tuesday, October 4, 2011

Freemason. Rahasia, jahat, sadis, satanic?

Ingatkah anda mengenai "Lubang dalam bumi" yang konon katanya memiliki ruang bawah tanah jauh di bawah perut bumi. teori terebut mungkin hanya segelintir orang yang mengetahuinya, hollow earth. Pintu masuk untuk memasuki hollow earth/lubang bumi tersebut tidak pernah di temukan. tetapi lokasi mengenai lubang-lubang yang disebut gerbang memasuki "dunia peradaban kuno yang abadi", ini tersebar di bagian-bagian bumi ini. 


Gambar di atas menunjukan peta/gambaran dunia bawah, hollow earth

Misteri segitiga bermuda yg menceritakan hilangnya benda2 logam sperti kapal pesiar, pesawat terbang, dll; sebagian ilmuwan yang yakin akan keberadaan "bumi di dalam bumi" , hamir 100% yakin bahwa salah satu lubang memasuki peradaban kunno yang terkubur itu terletak di dalam samudra berbentuk segitiga tersebut.

Detail-detail mengenai rahasia tersebut tidak pernah disebutkan secara pasti oleh perkumpulan rahasia yang bertujuan untuk menjaga rahasia mengenai rongga pada bumi yang memiliki kehidupan tersebut. Sebuah perkumpulan yang dibuat bertujun untuk melindungi kebijakan rahasia kuno (BUKAN AGAMA) yang legendanya, harta karun rahasia yang di lindungi oleh kelompok2 persaudaraan secara turun temurun.

Mengapa ilmu pengetahuan kuno di lindungi?
Konon kebijakan kuno ini memiliki kekuatan mistis, ilmiah, ajaib, dsb. tetapi bagaimanai manapun rahasia tersebut belum pernah di publikasikan sebelumnya. Legenda rahasia "maha tersembunyi" tersebut memiliki kuatan bagi manusia untuk mencapai derajat tertinggi manusia, yaitu "perubahan menjadi tuhan" dengan memecahkan petunjuk-petujuk yang tersembunyi di balik rahasia itu. 
Jika kebijakan itu jatuh ke tangan yang salah, hancurlah dunia kita, umat manusia sekaran belum siap untuk menerimanya, ini butuh waktu.

Kabar burung menjelaskan bahwa perkumpulan freemason kemungkinan menyembunyikan rahasia tersebut dalam perkumpulannya. Tidak ada pemublikasian ttg artefak maha hebat ini. alasannya hanya satu, zaman yang penuh teknologi akan sangat tersangkal oleh kebijakan ini. Sebuah pengetahuan kuno yang jauh lebih modern dari pada zaman ini. secara otomatis, akan merubah pandangan manusia 


Mason tidak merahasiakan identitas masonic'nya dan juga tidak merekrut anggota baru. semua anggota mason mengajukan diri suka rela untuk menjadi penjaga rahasia legendaris yang telah di jaga berabad-abad yang lalu.
Berbeda dengan perkumpulan rahasia ILLUMINATI, yang sangat merahasiakan eksistensinya.

Bahkan ada ritual khusus untuk mempererat hubungan persaudaraan, untuk meng-inisiasikan anggota baru, untuk pelantikan kenaikan derajat anggota rahasia tersebut. Mereka yang telah di-inisiasikan harus mengemban tanggung jawab yang sangat berat. merahasiakan kebijakan kuno yang tersembunyi apapun caranya, bahkan dengan mengorbankan nyawa anggota itu sendiri.

adapula beberapa pendapat ilmuan filsafat kuno yang menyatakan dengan jelas bahwa rahasia sesungguhnya freemason terletak pada symbol lambang pyramid mason yang akan menunjukan "sang terpilih" membuka portal menuju dunia yang telah di rahasiakan selama ber-abad-abad. selain itu kekuatan dari kebijakan ini akan mengangkat derajat manusia menjadi setara dengan tuhan (Apotheosis)

Portal yang telah disebutkan berupa tangga spiral menuju perut bumi yang sangat jauh. Beberapa mengatakan, di dalam sana terdapat pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang hampir bisa di katakan pengetahuan mistis (Hollow earth?). atau lebih spesifiknya Ilmu Noetic (gabungan fisika, alkimia, mistisme, kuantum, dll)

Kabari ini lah yang membuat gerang gereja-gereja berang dan mulai memfitnah perkumpulan rahasia Freemason. Fitnah yang tersebar secara sengaja oleh vatikan sangatlah tidak berperasaan; "mason adalah pemuja sesat, pemuja setan, Zionist, ajaran sesat, dsb", sehingga membuat nama "freemason" memberi kesan pemberontak keji, penuh dengan ambisi menguasai dunia.

bukan hanya mason saja, perkumpulan rahasia seperti pasukan templar (pasukan yg berjuang mati-matian pd perang salib yang difitnah oleh gereja atas tuduhan pemujaan setan), Illuminati, telah di "punahkan oleh api" yang dengan tangan terikat di kayu. ratusan bahkan ribuan pasukan templar, illuminaty dsb, di bakar habis sepenuhnya atas perintah "Petinggi Vatikan" beserta antek-anteknya beberapa abad lalu. namun persaudaraan Freemason selamat, sehingga rahasia yang di pertahankan tetap aman.

Dan jangan kaget ketika anda mengetahui anggota freemason merupakan seniman-seniman terkenal dan legendaris. contohnya Benjamin Franklin, Beethoven, Hilton, Mozart, Rockefeller, dan Shakespeare juga diduga menjadi anggota Freemason. Petinggi-petinggi tersebut disebut dewan pemimpin yang telah berderajat 33, dengan lambang phoenix berkepala dua. 

Lambang derajat paling tinggi kekuasaan mason, derajat 33.

Referensi : 
- Dan Brown - Da Vinci Code
- Dan Brown - The Lost Symbol
- Dan Brown - Angels and Demons