Friday, June 15, 2012

KRITERIA MANAJER PROJECT YANG BAIK


Project manajer adalah orang yang bertugas untuk merencanakan, mengelola, mengatur, dan mengawasi jalannya proyek yang sedang berjalan agar proyek tersebut sesuai dengan yang diinginkan. Seorang manajer proyek harus bisa mengatur bawahan-bawahannya agar dapat menyelesaikan proyek yang dikerjakan tepat waktu dan sesuai target dan anggaran yang direncanakan. Manajer proyek memiliki otoritas untuk member peringatan kepada bawahannya jika melakukkan kesalahan sehingga dapat membahayakan proyek atau memperlambat proses pengerjaan proyek yang dikerjakan. Manajer proyek bertanggung jawab atas kelancaran proyek itu sendiri, tanggung jawab kesesuaian proyek, tanggung jawab anggaran proyek, dan lainnya.

Berikut adalah job-description seorang proyek manajer:

·         Menyusun dan mengembangkan perencanaan strategis TI dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
·         Menyesuaikan rencana strategi TI dengan rencana dan strategi dan rencana perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran usaha.
·         Menganalisa, mengkaji dampak positif dan negative perkembangan dan tren TI terhadap strategi perusahaan sebagai landasan bagi penetapan dan penyusunan rekomendasi pengembangan TI secara korporat
·         Menyusun rancangan anggaran rumah tangga TI dan mengawasi penggunaan dan realisasinya. Memastikan bahwa asset perusahaan dikelola dengan bertanggungjawab.
·         Membangun dan mengelola hubungan dengan vendor pembelian hardware dan software
·          Mengkoordinir tim TI dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi TI.
·         Membangun suatu pendekatan arsitektural aplikasi perusahaan secara korporat dan selalu mengupdate informasi dan pengetahuan tentang perkembangan TI yang mutakhir.
·         Mendorong tim untuk selalu meningkatkan kinerja, skill dan kompetensi melalui training intern maupun ekstern.
·         Melakukan review dan evaluasi pada setiap implementasi proyek TI
·         Memastikan integritas system atau aplikasi korporat yang telah dibangun dan pencapaian target penyelesaian proyek tepat waktu.


sumber : http://www.hrcentro.com/job_deskripsi/JOB_DESCRIPTION_IT_MANAGER_090105.html
              http://blog.uad.ac.id/amri91/2011/12/26/my-job-description-as-project-manager/

COCOMO (Constructive Cost Model)


COCOMO (lucu ya namanya) biar lucu begini tapi memiliki definisi yang sangat berat. COCOMO adalah kepanjangan dari Constructive Cost Model atau dapat di bahasa Indonesia-kan menjadi Pemodelan Konstruktif Biaya. Model yang merupakan sebuah kombinasi dari estimasi parameter persamaan dan metode pembobotan. Maksudnya model ini menggunakan dasar regresi formula, dengan parameter yang berasal dari data historis dan karakteristik proyek proyek saat ini. Cocomo merupakan sebuah model – model untuk memperkirakan usaha, biaya dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm.
COCOMO sendiri memiliki sejarah perkembangannya. Pertama kalinya COCOMO dibuat oleh Barry Boehm dengan tujuan untuk mengestimasi biaya, usaha, dan jangka waktu/jadwal untuk proyek-proyek pengembangan perangkat lunak. Pada tahun 1981,Barry Boehm memperkenalkan hirarki model estimasi PL dengan nama COCOMO, design ini dikenal dengan nama COCOMO81. Pada tahun 1990, muncul suatu model estimasi baru yang disebut dengan COCOMO II. Secara umum referensi COCOMO sebelum 1995 merujuk pada original COCOMO model yaitu COCOMO 81, setelah itu merujuk pada COCOMO II.
COCOMO memiliki jenis yang berbeda di tiap masing-masing perkembangannya seperti di bawah ini:
·         Basic (COCOMO I 1981)
  •       Menghitung dari estimasi jumlah FP dan LOC; FP = suatu unit pengukuran untuk keterhubungan dan keterkaitan antar prosedur, fungsi dan lingkungan SW

·         Intermediate (COCOMO II 1999)
  •       Menghitung dari besarnya program dan “cost drivers” (faktor-faktor yang berpengaruh langsung kepada proyek), spt: hardware, personnel, dan atribut-atribut proyek;

·         Advanced
  •       Memperhitungkan semua karakteristik dari “intermediate”  di atas dan “cost drivers” dari setiap fase (analisis, design, implementation, etc) dlm SW life cycles; 
sumber: http://d13llo.blogspot.com/2012/04/cocomo-constructive-cost-model.html
             http://fendy-studentsite.blogspot.com/2012/04/cocomo-constructive-cost-model.html
             http://haryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16702/COCOMO.ppt

MENGAPA SOFTWARE OPEN SOURCE?



Sebelum kita memberi alasan mengapa kita memakai software open source, kita harus memahami terlebih dahulu mengenai definisi open-source, karena masih banyak oknum yang belum mengerti secara jelas (termasuk saya) apa itu sebenarnya open-source. Mari kita tanya sang dukun online Google. Jadi setelah saya mengetikkan kata kunci ‘open-source adalah’ akan banyak sekali informasi tentang open source dari blog milik orang lain. Seperti dalam web http://www.panduaji.net mengatakan bahwa Pada dasarnya open source adalah sebuah SISTEM kerja yang terbuka. Sehingga memungkinkan siapa saja untuk ikut andil di dalamnya sebagai kontributor.   
Dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak open-source itu adalah software yang sengaja dibuat oleh komunitas tertentu dan disebar-luaskan dengan source code yang sengaja terbuka, yang jadi pertanyaan kenapa source code pada software open-source dibuka? Sebenarnya mudah saja menjawab pertanyaan itu. Bgini, OPEN SOURCE = SUMBER TERBUKA, SOURCE CODE = CODE TERBUKA, jadi dari nama jenis software-nya saja sudah bisa dijawab mengapa source-code dibuka. SALAH, itu hanya becanda. Jadi alasan mengapa source code pada open source dibuka (ini serius), adalah untuk kebebasan berkarya para programmer untuk mengembangkan software tersebut menjadi lebih baik, pada dasarnya open-source sendiri tercipta berdasarkan kebebasan berkarya programmer. Jadi pemakai open source yang mengembangkan software itu akan member kontribusi langsung kepada pembuat software. Perlu diketahui bahwa open-source tidak harus gratis, jadi jika anda sudah cukup jago membuat software dan butuh uang jajan, maka oke-oke aja jika anda memasang bandrol harga pada software open source yang anda buat.
                Sebagai anak komputer, secara moral kita dianjurkan memakai software open source ini. Mengapa? Sudah jelas alasannya, yaitu untuk mengasah skill programming kita sendiri, disini kita dituntut secara tidak langsung untuk member kontribusi pada software open-source ini, dalam bentuk apa kontribusi-nya? Jelas dalam bentuk pengembangan software tersebut menjadi lebih baik, lebih maksimal, lebih efektif, lebih user friendly, dan lebih-lebih yang lainnya. Pengembangan software ini bukan hal yang mudah (kecuali bagi sang expert), kita harus memahami source-code pada software ini, menganalisa alur-nya, dan sebagainya. Logika, pemahaman bahasa programming, dan keterampilan sangat dibutuhkan dalam proses mengembangkan software ini.
                Seperti semua hal yg ada di dunia, semua memiliki kekurangan dan kelebihan, apapun itu. Begitu juga dengan software open source ini, tentu saja memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Berikut kekurangan serta kelebihan open source yang akan saya beberkan dibawah ini.
Kekurangan Open-Source menurut http://www.softholic.net :
·         GUI dari software biasanya kurang memuaskan untuk user yang awam.
·         Terkadang ada beberapa software open source yang tidak bisa menggantikan jenis software berbayar.
·         Software open source biasanya kurang diminati oleh user awam karena biasanya sulit dalam instalasi atau penggunaan.

Kelebihan Open-Source menurut http://www.softholic.net :
·         Software open source yang biasanya dikembangkan oleh komunitas atau institusi non profit juga memiliki kemampuan yang sangat powerfull karena software dikembangkan secara bersama-sama sehingga masalah atau bug pada software cepat teratasi.
·         Fitur dan kemampuan software open source sangat kompleks dan banyak karena bisa dikembangkan oleh siapa saja tanpa terkecuali.
·         Software open source berlisensi GPL sehingga user tidak dikenakan biaya untuk mempergunakannya.